Document
Fenomena Awan Pelangi di Tokyo, Apa Itu? Ini Penjelasan Ahli

Fenomena Awan Pelangi di Tokyo, Apa Itu? Ini Penjelasan Ahli

KOMPAS.com- Sebuah media daring Odditycentral menunjukkan adanya viral penampakan layar fenomena langit yang tidak biasa yaitu awan pelangi di langit

Related articles

Psiphon 3.184 (Repack & Portable) ” Авторские репаки от ELCHUPACABRA Ola Switches From Google Maps To Its Own Maps, Saves Rs. 100 Crore Per Year How To Watch YouTube TV in Dominican Republic Using A VPN AWS named as a Leader in 2023 Gartner Magic Quadrant for Strategic Cloud Platform Services for thirteenth year in a row Dream League Soccer 2024 for PC Download (2025 Latest)

KOMPAS.com- Sebuah media daring Odditycentral menunjukkan adanya viral penampakan layar fenomena langit yang tidak biasa yaitu awan pelangi di langit Tokyo.

Tidak seperti penampakan pelangi yang umumnya cenderung membentuk sebuah garis lengkung tanpa ujung yang diketahui.

Awan pelangi di langit Tokyo ini justru tidak melengkung dan seolah menyatu dengan bentuk abstrak dari awan-awan putih di sekitarnya.

Pemberitaan itu dimuat pada 30 Juni 2020, tetapi penampakan awan pelangi tersebut ternyata ditangkap layar pada 26 Juni 2020.

Baca juga: Pertama Kalinya, Astronom Deteksi Cahaya dari Fenomena Tabrakan Lubang Hitam

Lantas fenomena apakah ini?

Menanggapi fenomena unik ini, Kepala Bidang Prediksi dan Peringatan Dini Cuaca Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Miming Saepudin, angkat bicara.

Miming menjelaskan bahwa fenomena awan berwarna-warni di langit Tokyo yang seperti pelangi tersebut dikenal dengan Cloud iridescence atau irisation.

WIKIMEDIA COMMONS/IzabellaNikole

Ilustrasi fenomena awan pelangi Cloud iridescence di Fort Pierce, Florida.

Baca juga: Rahasia Alam Semesta: Fenomena Pelangi di Hari Lebaran, Mengapa Bentuknya Melengkung?

Untuk diketahui, warnanya yang tampak seperti pelangi itu, tepatnya menyerupai warna-warni seperti yang terlihat dalam gelembung sabun atau minyak pada permukaan air.

Fenomena irisation ini juga disebutkan merupakan fenomena optik biasa di awan dan tidak ada kaitannya dengan kejadian bencana atau hal-hal mistis lainnya.

“Ini (Cloud iridescence atau irisation) merupakan fenomena optik di awan yang biasa,” kata Miming kepada Kompas.com, Jumat (3/7/2020).